Artikel ini merupakan terjemahan ringkas dari tulisan Skya Abbate, DOM yang berjudul “Bleeding Techniques: Ancient Treatments for Acupuncture Physicians” yang dipublikasikan di “Acupuncture Today August, 2003, Vol.04, Issue 08”.
Metode Pengeluaran Darah termasuk Teknik Pengubatan Cina Kuno. Metode ini merupakan teknik khusus untuk keadaan-keadaan tertentu yang dapat menimbulkan hasil yang efektif dan dramatis bilamana keadaan pasien didiagnosa dengan tepat dan metode pengeluaran darah dilaksanakan dengan mahir.
TUJUAN
1. Menyegarkan kelancaran aliran Qi dan Darah, dengan cara demikian memberikan tenaga baru dan memudahkan alirannya ketika Qi dan Darah perlu disegarkan. Contoh dari senario ini terjadi ketika seorang pasien hadir dengan nadi liat (wiry) dan sedikit perasaan stagnasi yang mengindikasikan stagnasi qi.
2. Menyebarkan qi dan stasis darah (blood stasis), seperti dalam kes sakit punggung dan spider veins.
3. Dapat mengeluarkan/mengalirkan ekses panas dan api. Termasuk ekses faktor-faktor patogen, seperti serangan angin panas pada Paru-paru yang menimbulkan demam dan sakit tenggorokan yang luar biasa.
4. Dapat menurunkan naiknya Yang, seperti dalam keanekaragaman tekanan darah tinggi yang disebebkan oleh naiknya Yang Hati. (Catatan: tidak semua kes tekanan darah tinggi memiliki etiologi ini).
Titik-titik akupunktur yang paling lazim dikeluarkan darah adalah titik-titik dengan penusukan dalam pada tempat yang dangkal, seperti titik-titik akupunktur telinga, titik-titik kulit kepala (scalp points) dan titik-titik jing (well).
Titik-titik lain yang dapat dikeluarkan darah adalah titik-titik dengan giat (energetics) memberi kemungkinan untuk dikeluarkan darah (bleeding), seperti BL 40 (weizhong), untuk mengeluarkan panas pada musim panas; titik pada puncak telinga untuk conjunctivitis akut; atau titik-titik lokal untuk penyakit-penyakit seperti luka memar atau pemekaran pembuluh darah (varicosities).
Jenis Metode Pengeluaran Darah
1. “Spot-pricking atau metode penusukan sejajar (bersinggungan dengan meridian)”. Melalui gaya ini, suatu titik atau bintik (spot) yang berlainan dikeluarkan darah, seperti sebuah titik jing (well) LI 1 (shangyang) untuk menghilangkan sakit gigi yang disebabkan oleh ekses panas, atau LU 11 (shaosang) untuk mengubati sakit tenggorokan karena ekses panas.
2. “Clumping atau metode penusukan area”. Dengan pendekatan ini, gerakan tusukan peniti (pinprick) dibuat pada skala yang relatif luas, seperti GV 14 (dazhui) untuk menurunkan ekses panas pada Paru-paru, seperti dalam kes pneumonia.
3. “pinching method (metode cubitan)”. Dengan teknik ini titik yang diubati dicubit/dijepit diantara ibu jari dan jari telunjuk. Tindakan ini mengisolasi titik dan meningkatkan genangan urat darah halus (venous), yang memudahkan pengeluaran darah. BL 2 (zanzhu) adalah titik yang biasa dicubit dan dikeluarkan darah untuk kongesti sinus atau sakit kepala.
KONTRA INDIKASI
• Yang terpenting adalah pengeluaran darah tidak sesuai untuk panas (palsu) defisiensi-Yin. Dalam kes ini pengeluaran darah dapat memperlemahkan keadaan pasien, seakan-akan panas tidak nyata, tetapi timbul dari defisiensi.
• Secara umum pasien penderita diabetes, penyakit-penyakit pendarahan seperti hemophilia; pasien yang dengan mudah menderita pendarahan (seperti pasien dengan pengencer darah) tidak boleh dikeluarkan darah.
• Kontraindikasi penegeluaran darah juga dilakukan pada pasien yang sangat lemah, anemia, hypotensive atau sedang hamil.
KEDUDUKAN PENGELUARAN DARAH
• Tergantung pada titik yang diubati.
• Pasien juga dapat dikeluarkan darah dalam posisi duduk untuk pengeluaran darah titik jing (well).
• Posisi berbaring untuk mencubit BL 2.
TATALAKSANA TERAPI PENGELUARAN DARAH
1. Akupunturis harus memiliki semua peralatan pengubatan dalam ruang kerja.
2. Cuci tangan dan sebuah tempat yang bersih dibuat dengan tisu kertas (paper towels) atau professional toweling, dimana ditempatkan dry sterile cotton balls, alcohol preps, tight fitting latex gloves dan alat-alat pengeluaran darah pilihan.
3. Disebelah tempat tersebut, an open biohazard “sharps” container; sebuah kotak sampah biohazard, extra latex gloves dan kacamata debu (goggles) dan facemask, untuk kejadian pengeluaran darah berlebihan.
4. Mengenakan sepasang tight-fitting gloves untuk berjaga-jaga terhadap penularan infeksi kuman penyakit yang terkandung dalam darah.
5. Selalu, mengusap titik yang dikeluarkan darah dengan alcohol isopropyl 70% dan membolehkan kering secara alamiah.
6. Alat-alat pengeluaran darah termasuk jarum filiform; a medical lancet; jarum shoni-shin (atau jarum pediatric Jepang); the traditional three-edge needle; jarum plum blossom (tujuh bintang atau jarum cutaneous).
7. Jika menggunakan metode spot-pricking atau pinching , pengeluaran darah yang tidak nyaman sebenarnya dapat dihilangkan melalui penusukan cepat pada tempat yang dangkal yang dikehendaki dengan kedalaman sekitar 0.05-0,1 cun.
8. Dapatkan 1-2 titis darah (beberapa akupunturis mengatakan sampai 10) dengan memeras titik.
9. Serap darah dengan kapas steril dan buang ke dalam kotak sampah biohazard bersama-sama dengan sarung tangan yang sudah digunakan.
10. Jika terdapat banyak darah pada bola kapas yang dapat diremas-remas, harus dibuang ke dalam unit biohazard sharps.
11. Jika alat pengeluaran darah tidak dapat digunakan kembali buanglah segera ke dalam kotak sharps setelah penusukan titik.
12. Tempatkan sebuah band-aid pada hampir semua titik yang dikeluarkan darah (diantaranya titik-titik jing distal) untuk membolehkannya mengubati dan mencegah infeksi.
13. Kemudian cuci tangan anda.
KEKERAPAN PENGELUARAN DARAH
• Kekerapan pengeluaran darah tergantung pada keadaan medis pasien.
• Jika pasien memiliki keadaan ekses panas seperti tonsilitis, pengeluaran darah dapat dilakukan sekali sehari sampai symptom reda.
• Jika pasien memiliki keadaan stasis darah, pendarahan dapat dilakukan 1-2 kali per minggu
No comments:
Post a Comment
Sila berikan pendapat dan komen anda demi untuk kebaikan bersama.